Marah, menjerit, menangis merupakan salah satu ekspresi emosi yang keluar dari diri manusia. Emosi termasuk hal yang wajar dan akan selalu di miliki oleh semua orang. Pengertian emosi sendiri merupakan, luapan atau reaksi tubuh terhadap situasi yang membuat hati manusia tidak nyaman. Emosi sendiri di miliki oleh anak yang baru lahir sampai orang yang sudah tua namun, taraf emosi nya berbeda-beda.
Salah satu contoh nyata ayah dan bunda tersulut emosi ketika sang anak setelah bermain di rumah dan berantakan, pasti respon pertama yang akan dilakukan ayah atau bunda adalah berteriak dan mengomeli sang anak. Mungkin ini masih salah satu contoh peluapan emosi yang normal namun, ada pula ayah dan bunda yang sampai mengurung buah hatinya di dalam kamar mandi yang gelap selama 15 menit untuk memberikan efek jera kepada sang anak agar tidak mengulangi perbuatannya.
Menurut direktorat jenderal Pendidikan anak usia dini tahun 2020 menjelaskan, secara garis besar emosi dipengaruhi oleh dua hal yaitu :
- Emosi yang berasal dari dalam diri (kondisi fisik, trempramen, sistem syaraf, dan struktur otak.
- Emosi yang berasal dari luar diri (pola asuh, kebiasaan, kebudayaan dari orang tua atau keluarga tentang kapan dan dimana emosi harus diluapkan).
Jenis-jenis emosi menurut Menurut direktorat jenderal Pendidikan anak usia dini tahun 2020 adalah
- Emosi negatif merupakan perasaan yang tidak menyenangkan dan mampu mengganggu diri sendiri bahkan orang lain terhadap sesuatu. Misalnya sedih, merasa bersalah, cemas.
- Emosi positif merupakan perasaan yang membuat diri kita nyaman, tenang dan memiliki dampak positif untuk diri sendiri dan orang lain, contoh dari emosi positif yaitu, bahagia, tersenyum, bergembira.
Dari sedikit penjabaran pengertian emosi diatas, ternyata emosi itu dapat berdampak positif dan negatif bagi diri sendiri dan orang lain, maka sebagai cara mengendalikan emosi terutama saat kita sudah menjadi orang tua, kita membutuhkan yang namanya pengelolaan emosi.
Apa itu pengelolaan emosi?
Pengelolaan emosi merupakan kemampuan manusia dalam mengendalikan perasaanya sehingga, bisa merespon tuntutan lingkungan dengan tepat dan benar.
Seberapa penting pengelolaan emosi orang tua terhadap pengasuhan??
ternyata sangat penting karena, pada dasarnya emosi anak di pengaruhi oleh cara orang tua memperlakukannya, dan cara orang tua mengelola emosi dirinya sendiri akan membantu sang anak dalam mengelola emosi diri anak sendiri.
Melihat begitu pentingnya pengelolaan emosi orang tua terhadap pengasuhan buah hati, maka Kreativa Privat dan Kreativa Homeschooling bekerja sama dengan Bapak Romi Anshorulloh, S.Psi,CPS.,MED selaku konselor keluarga, trainer, dari Yayasan Insan Mutiara, mengadakan webinar pada tanggal 20 Maret 2023 lalu, mengadakan webinar tekait, Manajemen Emosi Orang Tua terhadap Pengasuhan Buah Hati. Dalam webinar kali ini Bapak Romi selaku narasumber dan seorang konselor family menjelaskan bahwa manajemen emosi orang tua akan di copy paste oleh sang anak ketika mereka dewasa nanti, disini pak Romi juga menjelaskan kenapa emosi orang tua terkesan tidak rapi dan tidak tertata, meledak-ledak terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
- Terdapat luka batin yang belum terlepas dari masa lalu baik dengan diri sendiri, orang lain bahkan luka batin dengan orang tua kita.
- Urusan orang tua yang belum rapi, seperti contoh rumah yang berantakan sehingga memicu kemarahan kita. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah merapikan kondisi yang membuat kita marah, untuk menghindari anak menjadi sasaran kemarahan kita
- Terdapat ruang hampa untuk cinta keluarga, dan anak yang menyebabkan kekerasan dan mengabaikan kasih sayang kepada anak dan keluarga. rata-rata yang memiliki ruang hampa adalah kaum ayah / suami yang terlalu dingin.
Disaat orang tua ingin marah coba berfikir ulang bahwa :
- kemiripan anda dengan anak sejatinya anda sedang marah dengan diri sendiri
- marah anda terhubung dengan masa lalu, dimana anak kecil yang dimarahi diri sendiri anda itu ya anda
- sadari, kemarahan itu akan dicopy paste di saat mereka memiliki anak seperti halnya anda saat ini
- anda menciptakan rasa tidak berharga pada diri anak
Solusi yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk memutuskan tema kemarahan diri orang tua diantaranya:
- Pit stop adalah dimana ada jeda waktu untuk kita menenangkan diri dari kondisi yang membuat kita lelah. banyak cara untuk melakukan pit stop diantaranya keluar dari lokasi yang membuat atau memicu kemarahan kita kurang lebih 5 menit.
- Release emosi dan luka batin dalam diri orang tua dengan cara yang membuat kalian nyaman.
- Merapikan pola hidup dan urusan , karena akan berpengaruh untuk kehidupan orang tua
Pak Romi pun berpesan saat memarahi anak ternyata secara tidak langsung membuat anak memiliki rasa tidak berdaya , dan ketika mereka besar nanti akan menjadi sasaran empuk teman-temannya untuk di aniaya atau dibully, sehingga ketika anak masih kecil dan dimarahinamun terus berargumen sebenarnya tidak apa-apa , sebab melatihh anak untuk belajar berargumen dan belajar emnolak saat mereka dewasa yang menurut mereka tidak pantas dilakukan.