Diskusi Umum Siswa Kreativa Homeschooling Sesi XI yang menganalisis film “The Shawshank Redemption” diadakan oleh siswa-siswa Kreativa Homeschooling pada Jumat, 08 September 2023. Diskusi ini dipimpin oleh Tasya Hayyina Pradina Qurniawan, seorang siswa kelas XII IPS di Kreativa Homeschooling. Dalam diskusi kali ini didampingi oleh Muslikah selaku Penanggung Jawab Kreativa Homeschooling.
“The Shawshank Redemption” adalah sebuah film yang dirilis pada tahun 1994 dengan genre drama/kriminal. Film ini disutradarai oleh Frank Darabont dan diproduseri oleh Niki Marvin. Durasi film ini adalah 2 jam 22 menit. Film ini diadaptasi dari novella karya Stephen King yang berjudul “Rita Hayworth and Shawshank Redemption”. Film ini juga didukung oleh sinematografi yang dihandle oleh Roger Deakins dan musik skor dari Thomas Newman.
Sinopsis Film The Shawshank Redemption
Film ini dimulai dengan adegan di mana seorang banker bernama Andy Dufresne (diperankan oleh Tim Robbins) dituduh membunuh istri dan kekasihnya. Andy dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di penjara Shawshank. Di penjara, Andy bertemu dengan banyak narapidana, termasuk narapidana yang paling terkenal, Ellis “Red” Redding (diperankan oleh Morgan Freeman). Awalnya, Andy merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan di penjara, namun kemudian ia menemukan cara untuk bertahan dengan membuat dirinya berguna di dalam penjara.
Andy menunjukkan kejeniusannya dalam mengelola keuangan dan bisnis di dalam penjara. Ia membantu para narapidana lain untuk mengelola uang mereka dan membantu para petugas penjara dalam berbagai hal. Andy juga berencana untuk melarikan diri dari penjara, namun ia membutuhkan waktu untuk merencanakan semuanya dengan matang.
Puncak cerita terjadi ketika seorang narapidana baru tiba di penjara. Narapidana tersebut bernama Tommy Williams dan ia mengaku tahu siapa sebenarnya yang membunuh istri dan kekasihnya Andy. Andy sangat senang mendengar berita tersebut dan berencana untuk meminta banding atas kasusnya. Namun, para petugas penjara tidak ingin kebenaran terbongkar dan mereka membunuh Tommy. Andy sangat marah dan merasa putus asa, namun ia tidak menyerah.
Setelah insiden Tommy, Andy merencanakan pelarian dengan cara menggali terowongan di dalam selnya selama bertahun-tahun. Andy meminta bantuan Red untuk membantu pelariannya dan memberikan informasi mengenai keberadaan tempat yang aman di Meksiko. Meskipun Red merasa takut dan ragu, ia akhirnya memutuskan untuk membantu Andy dan menemukan surat yang dijatuhkan oleh Andy di dalam kotak pos yang berisi uang dan peta menuju tempat aman di Meksiko.
Pada akhirnya, Andy berhasil melarikan diri dari penjara melalui terowongan yang ia gali selama bertahun-tahun. Red akhirnya mendapatkan pengampunan dan dibebaskan dari penjara setelah 40 tahun di dalam penjara. Red kemudian melakukan perjalanan ke Meksiko untuk menemukan Andy di tempat yang telah dijanjikan dan akhirnya mereka berdua bertemu kembali.
Analisis Film The Shawshank Redemption
Dalam diskusi ini, Tasya Hayyina Pradina Qurniawan membahas berbagai aspek film “The Shawshank Redemption”. Salah satu aspek yang dibahas adalah alur cerita film ini. Film ini mengisahkan tentang seorang banker bernama Andy Dufresne yang dijebloskan ke penjara Shawshank karena dituduh membunuh istri dan kekasihnya. Di penjara, Andy berteman dengan narapidana lainnya, Red, dan mereka membentuk persahabatan yang kuat. Andy juga menggunakan keahliannya dalam bidang keuangan untuk membantu penjaga penjara dan narapidana lainnya.
Selain itu, diskusi ini juga membahas tentang akting para pemain dalam film ini. Tasya Hayyina Pradina Qurniawan mengungkapkan bahwa akting Tim Robbins sebagai Andy Dufresne dan Morgan Freeman sebagai Red sangat mengesankan. Mereka berhasil membawa karakter-karakter tersebut dengan sangat baik dan membuat penonton terhubung emosional dengan mereka.
Diskusi ini juga membahas mengenai pesan moral yang terkandung dalam film ini. Film “The Shawshank Redemption” mengajarkan tentang harapan, keberanian, dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup. Film ini menggambarkan bahwa meskipun dalam situasi yang sulit, seseorang masih bisa menemukan kebahagiaan dan kebebasan dalam dirinya sendiri.
Tasya Hayyina Pradina Qurniawan juga menyoroti sinematografi dan musik dalam film ini. Ia mengungkapkan bahwa sinematografi yang dihandle oleh Roger Deakins memberikan tampilan visual yang indah dan mendukung atmosfer film dengan baik. Sedangkan musik skor yang digubah oleh Thomas Newman berhasil menghadirkan suasana yang tepat dan menguatkan emosi yang ditampilkan dalam film ini.
Diskusi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara Tasya Hayyina Pradina Qurniawan dan para siswa Kreativa Homeschooling. Para siswa memberikan berbagai pertanyaan dan tanggapan mengenai film ini, serta berbagi pendapat mereka tentang kesan dan pesan yang mereka dapatkan setelah menonton film “The Shawshank Redemption”.
Dengan adanya diskusi ini, diharapkan siswa-siswa Kreativa Homeschooling dapat memperluas pengetahuan mereka tentang film dan juga dapat mengapresiasi karya seni seperti film dengan lebih baik. Diskusi ini juga menjadi ajang untuk berbagi pendapat dan pemahaman mengenai film “The Shawshank Redemption” serta menggali lebih dalam mengenai pesan moral yang terkandung dalam film ini.
Di akhir sesi diskusi, Tasya berpesan kepada teman-teman homeschoolingnya “Jangan takut bermimpi, terus semangat untuk menggapai mimpi yang kita harapkan”.