Outbond Kentongan Ceria “Belajar Tradisi Lewat Seni & Pasar Tempo Dulu”

Di era digital yang semakin mendominasi kehidupan anak-anak, penting untuk tetap menyisihkan ruang bagi anak untuk mengenal dan mencintai akar budaya mereka sendiri. Kegiatan edukatif yang menghadirkan unsur seni, tradisi, dan interaksi langsung dengan komunitas lokal menjadi sangat relevan untuk membentuk karakter dan memperkaya wawasan generasi muda.

Minggu, 6 Juli 2025 menjadi hari yang tak terlupakan bagi puluhan anak dan orang tua yang berkumpul di Pasar Wisata Kalibrantas, Minggirsari, dalam kegiatan bertajuk Outbond Kentongan Ceria “Belajar Tradisi Lewat Seni & Pasar Tempo Dulu”. Acara ini bukan sekadar bermain di luar ruangan, tetapi sarat makna dan pengalaman otentik: mengenal tradisi kentongan, menyusuri pasar bergaya tempo dulu, hingga berkesenian bersama tokoh-tokoh inspiratif.

Kentongan: Tradisi Lokal yang Penuh Makna

Kegiatan dibuka dengan sesi edukasi kentongan langsung bersama Kepala Desa Minggirsari. Dalam sesi ini, anak-anak diajak mengenal kentongan bukan hanya sebagai alat bunyi-bunyian, tetapi sebagai alat komunikasi tradisional yang sudah digunakan sejak zaman dahulu di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di lingkungan desa-desa Jawa Timur.

Kentongan memiliki peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat tempo dulu. Ia digunakan untuk memberi tanda bahaya, panggilan warga, bahkan sebagai pengatur waktu ronda malam. Melalui dialog yang hangat dan ramah, Kepala Desa tidak hanya menjelaskan sejarah kentongan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kewaspadaan sosial yang melekat pada tradisi ini.

Banyak anak-anak yang awalnya hanya mengenal kentongan dari cerita atau gambar, akhirnya bisa melihat langsung, memegang, dan membunyikan kentongan dari bambu yang digantung di pelataran pasar wisata. Ekspresi antusias pun tampak di wajah mereka.

Bermain Perkusi Kentongan Bersama Xiola Music Course

Setelah mengenal sejarah dan fungsi kentongan, peserta diajak masuk ke sesi yang tak kalah seru: bermain perkusi kentongan bersama Xiola Music Course. Musik perkusi kentongan ini dikemas sebagai pengalaman kolaboratif antara anak, tutor musik, dan alat musik bambu khas tradisional.

Para instruktur dari Xiola Music Course membimbing anak-anak memainkan kentongan dalam ritme sederhana. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membentuk orkestra kentongan mini. Setiap kelompok memainkan pola ketukan yang berbeda, dan ketika dipadukan, menghasilkan komposisi musik tradisional yang meriah dan unik.

Bagi sebagian orang tua yang menyaksikan dari pinggir arena, momen ini menjadi waktu reflektif. Mereka menyadari betapa pentingnya mengenalkan anak pada bentuk-bentuk kesenian lokal yang sederhana namun kaya makna.

Menghias Kentongan Bersama Kak Uky Tantra

Outbond Kentongan Ceria “Belajar Tradisi Lewat Seni & Pasar Tempo Dulu”

Tak berhenti sampai di seni bunyi, seni rupa pun turut memperkaya pengalaman peserta. Dalam sesi ini, anak-anak berkesempatan menghias kentongan bambu yang telah disiapkan oleh panitia. Sesi ini dipandu oleh Kak Uky Tantra, seorang seniman kreatif dan fasilitator kegiatan seni anak-anak dari komunitas kreatif lokal.

Dengan cat warna-warni, kuas, dan stiker-stiker etnik, anak-anak mengekspresikan imajinasi mereka di permukaan kentongan. Ada yang menggambar rumah adat, motif batik, hingga karakter fabel seperti burung dan gajah. Tak jarang, mereka juga menuliskan nama mereka sendiri sebagai tanda kepemilikan dan kebanggaan akan karya yang telah dibuat.

Sesi ini menanamkan nilai-nilai penting seperti:

  • Apresiasi terhadap kerajinan tangan
  • Kecintaan pada budaya lokal
  • Kreativitas personal dan orisinalitas
  • Rasa bangga terhadap hasil karya sendiri

Menjelang akhir sesi, seluruh hasil karya dihimpun dan dipamerkan di sudut “Galeri Mini Kentongan” di dekat pintu masuk pasar. Beberapa orang tua pun memotret hasil karya anaknya dengan wajah sumringah.

Menyusuri Suasana Pasar Tempo Dulu

Yang membuat Outbond Kentongan Ceria ini begitu berkesan adalah penyelenggaraan di tempat yang sarat suasana tradisional: Pasar Wisata Kalibrantas. Dengan setting yang mengusung konsep pasar tempo dulu, anak-anak dibawa ke suasana yang kontras dari hiruk pikuk mal modern atau pusat perbelanjaan biasa.

Gerobak makanan dari kayu, penjual yang mengenakan pakaian tradisional, alat timbang manual, hingga sistem transaksi dengan koin mainan menjadikan pengalaman berbelanja di pasar ini sangat edukatif. Anak-anak diberi tantangan kecil untuk “membeli jajanan” atau “menukar barang” sambil belajar menghitung, berinteraksi dengan penjual, dan berlatih etika sopan santun dalam transaksi.

Interaksi Sosial dan Pendidikan Karakter

Lebih dari sekadar acara hiburan atau outbond biasa, Outbond Kentongan Ceria merupakan bentuk integrasi pendidikan seni, budaya, dan karakter. Anak-anak belajar tidak hanya dari apa yang mereka dengar, tetapi dari apa yang mereka alami langsung. Interaksi dengan komunitas, seniman, tokoh desa, hingga pedagang lokal menjadi bagian penting dari pengalaman mereka hari itu.

Kegiatan ini juga memberi ruang bagi interaksi antar keluarga, di mana orang tua tidak hanya menjadi pengantar, tapi ikut hadir sebagai fasilitator dan penyemangat. Momen kebersamaan ini memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua.

Dokumentasi dan Harapan Ke Depan

Bagi yang ingin melihat keseruan acara ini secara lebih visual, video dokumentasinya tersedia di YouTube channel Kreativa Homeschooling. Video ini memperlihatkan momen-momen menarik mulai dari sesi edukasi kentongan, atraksi musik, kegiatan menghias kentongan, hingga ekspresi kegembiraan anak-anak saat menyusuri pasar tempo dulu.

Kegiatan Outbond Kentongan Ceria diharapkan bisa menjadi agenda tahunan atau program rutin yang terus dikembangkan. Dengan pendekatan belajar yang kontekstual, menyenangkan, dan membumi pada budaya lokal, anak-anak Indonesia bisa tumbuh sebagai pribadi yang berkarakter kuat dan berwawasan budaya.

Leave a Comment

× Hubungi CS